Sambil makan, saya mengumpulkan keberanian untuk berkenalan. Bokep Indo Terbaru “Wah, sorry Di, saya juga suka… buat gua aja ok?” tanyaku balik. Wah, gimana nich biar bisa ketemu lagi, saya memutar otak saya.“Viii… bisa minta nomor telepon loe…” seru saya sambil berlari ke arah Vivi. Saya bisa membaca ada kesedihan dan kekaguman di sinar matanya. “Mana… mana…?” tanya Al. Dari sana saya tahu kalau dia kost di daerah Mangga Besar bersama seorang kakak perempuannya. “Nama yang bagus, lagi menunggu siapa Vi?” tanya saya. “Mana… mana…?” tanya Al. Masih polos tuh anak, belum tahu kalau sejak tadi aku sudah mengincar cewek tersebut. Di belakang saya Andi juga memasukkan nomor tersebut ke HP-nya. Tahu diri, saya pamit pada mereka.Benih-benih cinta mulai bersemi di hati saya dan Vivi. Saya mengambil kesempatan tersebut untuk menurunkan tatapan mata saya ke payudaranya. Belahan bajunya yang begitu rendah memamerkan kulit dadanya yang putih bersih.
