“Rev, I’m almost there….”, bisikku lembut. Vidio Sex Masih banyak lagi alasan mengapa saya memilih untuk tidak mengungkapkan perasaan saya terhadapnya. Did I think about it? bahkan memikirkannya pun tidak. Yah saya memang bukan lagi Ryo 23 m Bdg seperti dalam kisah-kisah terdahulu. “Me too”, hanya itu yang mampu diucapkannya sebelum terhentak kembali merasakan sesaknya kejantananku memenuhi organ kewanitaannya. Masih terbayang bening matanya, saat terakhir kumemandangnya di pintu apartemennya. “Apakah saya pernah jatuh cinta sama kamu, Rev? “Tempat biasa” yang Revy maksud tentunya masih seperti yang dulu, tempat kita sering nongkrong bareng. “Apakah saya pernah jatuh cinta sama kamu, Rev? Terasa pula olehku bagaimana vaginanya makin erat menghimpit organ kejantananku….. Lembut kuangkat tubuhnya hingga kini ku menggendongnya setelah beberapa saat kita bercumbu, sambil terus berciuman. Yang saya lakukan hanya berusaha meredakan tangis dan menyekakan air matanya dengan sapu tanganku.
