Cup..cup..udah..jangan nangis lagi ya Mb.. Bokepindo Mba Yola juga minum dari gelas satunya.Saya minum seteguk lagi, kuletakkan gelas dan kuputar tubuhnya. Desah, teriakan kecil dan dengus napas kami menggema di ruang teve. Beberapa kali saya smsan dengannya.Satu saat dengan nekat,” Maaf sebelumnya Bu..kalo boleh..aku panggil Mba Yola a sekarang. Tangan kirinya meremas pantatku.Tangan kanannya menyentuh malu malu tongkatku. Saat menuangkan sirup sekilas terlihat bh-nya dari samping.Hati ini makin berdenyut tak beraturan. Mba Yola membuka pembicaraan dalam perjalanan pulang,”Aku ada masalah sama suamiku Ntok. Kamu kok pinter sih masss.. saya mulai mengecup pentil pentilnya. Mau minum apa Ntok..?Oo..gitu. saya tak menjawab. Sudah nggak ngajar lagi”.“Oo..gitu.“Boleh tau nomer hpnya Ibu?”“Ya boleh..” Nomer Bu Yola saya simpan lalu saya telpon nomernya.“Ini nomermu ya?”“Ya Bu..”“Ok..Ibu simpen ya”. Kuangkat kepalanya.Saya beringsut maju dari dudukku. Tiba tiba kepalaku ditarik keluar. Batangku kini yang dikecup. Walau mungkin temenku tak memperhatikannya tapi daripada dia memikirkan yang tidak – tidak.Kemudian Mba Yola saya perkenalkan kepada temenku (K) sebagai saudara.
