Aku menghampirinya dengan kontol yang masih tegang.Mata lina terbuka dan kaget melihatku berdiri di sisi bath tab, menghadap ke arahnya. Bokep Family Kuusuap-usap perutnya, punggungnya, dan bokongnya. capek, sayang..!” rintih Mbak Santi. “Aaaaduuuuh say aku nggak tahan lagi ingin keluar… kamu hampir keluar blum say… aduuuuuh saaayyyy… eeeennnnaaakkk teeerrruuussss… yyyyaaaannngggg ccceeeeepppaaaatttt saaayyyy…. Aku jongkok di pinggir tempat tidur, kutarik kaki Mbak Santi sampai bokongnya berada di tepi ranjang. Rintihan dan jeritannya seakan tak kupedulikan. Dia terengah-engah. Dengan wajah kuyu. Dia menjerit. “Ke mana aja”, jawabnya. Sesekali menyentak tubuhku yang di atasnya.Tak lama kemudian Mbak Santi merobah posisi menduduki pahaku, memegang penisku dan dimasukkannya pelan2 ke memeknya. “Saaaannn…!” pintu diketuk lagi diikuti suara panggilan. “Shhh… ahhh… say Lina sampai nih”katanya sambil kepalanya mendongak kebelakang. “Kamu sudah on berat ya?” katanya. Kupompa memeknya sampai kami tak sadar mengeluarkan desahaan dan rintihan birahi yang sampai membangunkan Mbak Santi.Mbak Santi tiba-tiba berdiri di pintu kamar mandi dengan tubuh bugil dan matanya menatap aku dan Lina
