agg.. uh.. Vidio Sex ahh..” kutariik-tarik kulit kemaluanku, merasakan nikmat pada ujung-ujung sarafnya. mm..” kudengar Nia mengeluh dan kulihat matanya terpejam, meninggalkan garis kepasrahan saat kugenggam susu-nya dengan telapak tanganku. Cukup lama dan melelahkan untuk berpura-pura seperti itu. Kami akhirnya mengambil tempat di salah satu warung di sebelah toko buku itu.“Ray, gimana aja kabarnya.. ah..” aku mulai merasakan kenikmatan yang ditimbulkan oleh goyangannya di sekujur tubuhku. Tapi, yah terkadang perasaan tak dapat selalu ditipu, bukan?Suatu hari aku (karena menganggur sekali) menghabiskan waktu luangku di toko buku Gramedia, di jalan Kertajaya, sekedar membaca-baca buku. “Kamu ada masalah apalagi dengan Enni?”
“Biasa, sifat kekanak-kanakannya belum mau hilang.”
“Ya sudahlah, tadi dia nangis telpon aku..”
“Lalu? udah dong..” kataku. ah..” kudengar erangannya saat pinggulku bergerak-gerak di atasnya. Kuambil ‘tik’ obat di saku belakangku.
