Sekaligus membantu diriku sendiri. Aku termenung beberapa saat.Aku ambil gelas kopi, satu tetes, kering. Bokep Japan Aman..Ach….shhhh…..Aku terhanyut dan bergelenyar penuh kenikmatan hingga….Jeckrek !!! Aku menggigil gemeteran. Benar-benar terdiam. Bagaimanapun aku laki-laki normal. Ngapain kamu ?”, mata kak Dewi menatapku tajam.“ng..mmm ini lagi !”, aku tak berkutik. Benar saja, kak Dewi bereaksi. Kemarin di blok C11 ada yang kemalingan….!”.“Mmhhh… iya, tenang aja…”, kataku sambil merapikan piring dan gelas bekas sarapan kami.Beberapa saat kemudian suara mobil terdengar keluar garasi. Bahkan bibirkupun mencium bagian-bagian kemaluan kak Dewi. Gesek-gesek. Ayo makan rotinya !“, kata kak Dewi sambil menuangkan air putih mengisi gelas dihadapanya, lalu meneguknya perlahan. Lalu aku mulai menggesek-kesekanya. Dor !“Tedy… bangun, udah siang !“, suara ketukan atau entah gedoran pintu membangunkan aku. Bergegas aku menuju kamarku sendiri. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupku. Nafasku memburu, apalagi manakala aku melihat gerakan kak Dewi yang semakin cepat.
