Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Bokep Rusia ah..”
Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Ninik yang masih menungging. Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Ninik. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Ninik. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Ninik tetap nikmat. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Aku baru menyadari saat sudah sampai di teras rumah.“Waduh kunci terbawa Baron,” ucapku dalam hati. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.“Kamu nggak sekolah Hen,” tanya Mbak Ninik.
>