Karena aku telah menekannya lagi dengan sekali tancap masuklah semua penisku.“Edwiinn!”, teriak Novi keras sekali sambil tangannya memukul-mukul tempat tidur.Aku semakin percepat gerakanku, walaupun aku sudah merasa sedikit lelah dengan pinggangku yang sejak tadi maju mundur terus.“Terus Ed.., oohh.., terus.., teruss.., oohh.., oohh.., aahh”.Novi mengerang bersamaan dengan tercapainya Novi pada puncaknya, sambil tangannya meremas-remas sprei tempat tidur di kanan dan kirinya, badannya tersentak-sentak hanya putih yang kulihat di matanya. Bokep China Sudah nafsu sekali saat itu).Sesampai di kamar Novi dengan tergesa membuka seluruh pakaiannya. Ketika tangannya berhasil menyentuh sisa penisku yang masih di luar, aku merasa tambah nikmat.“Oohh.., Ed masukin Ed.., masukin semuanya Ed.., aahh”, pintanya sambil menarik pinggangku dengan kedua tangannya dan matanyapun terpejam menantikan.Kucoba menahan tarikan tangan Novi pada pinggangku, agar masuknya sisa penisku tidak terlalu cepat. Aku ingin memberikan kenikmatan persetubuhan tak terlupakan padanya. Novi tidak menjawab, hanya desahannya saja yang semakin jelas terdengar.“Enak nggak Nov?”, tanyaku lagi.




















