Wati tahu perbuatanku itu,lalu ia malah agak merebahkan tubuhnya kepangkuanku dengan maksud agar tanganku bisameraba buah dadanya sebelah kiri.Walapun masih pakai baju dan ada BH nya segala kucoba pegang-pegang ternyata memang buah dadanya cukup besar dan cukup merangsang nafsu sex ku. “Nggak” sambil ketawa-tawa kecil. Bokep Jilbab/Hijab Warna kulitnya agak coklat dan wajahnya biasa saja hanya yang menarik perhatian bibirnya yang agak tebal dan basah itu yang menggairahkan bagiku.Kemudian sopir menjemput lagi 2 orang rupanya pembantu rumah tangga duduk disebelah sopir, lalu 2 orang lagi yang seorang ibu-ibu agak tua dengan cucunya mungkin. Aku pura-pura nyahut:
“Dalam mobil apa nggak susah Wati?”. Aku pura-pura nyahut:
“Dalam mobil apa nggak susah Wati?”. Wati menceritakan semuanya dengan polos tanpa malu.Karena jam sudah pk 01.00 lebih maka Wati kusuruh tidur dengan kepala dipangkuanku dan aku sendiri juga tertidur akhirnya. Aku pun jadi ikut terharu. Wati dan saya duduk disatu meja, tetpi Wati tak mau makan sebab sudah makan jadi kita berdua pesan kopisusu saja sambil ngobrol2.Lalu
