Kakak, Pancurkan Air Manimu Di Dalam Mulutku

Ah.. “Nih..” ujarku saat mengecup bibirnya dan dadanya. Bokep Asia pikirku saat itu. “Ray, aku tidak mau begini.”
“Nia, please..” kukecup bibirnya, sama sekali tidak merasakan penolakannya. uh.. Kukulum lagi bibirnya, sekarang tanganku mengangkat bagian bawah bajunya. Kan belum masuk?” kudengar Nia berbisik protes. Kugandeng lengannya menuju jok belakang. Nia diam saja saat kumasukkan tangaku ke dalam bajunya. Kusentil ujungnya dengan telunjukku sambil tertawa kecil. Nia lalu bercerita bagaimana Mas Dita (begitu dia menyebutnya) berhasil meluluhkan gunung es dalam hatinya, dan mengajaknya bertunangan kira-kira dua bulan yang lalu. setahun yah?”
Ah ya setahun, lama memang. “Yah, baik-baik saja. “Nia.. “Iya deh, jangan pulang malam-malam okay.”
“Yop.”Kuletakkan gagang telpon ketempatnya semula, mengambil celanaku dan berpakaian. Nia.. “Memang anaknya seperti itu, Ray?” lanjutnya. mm..” kudengar Nia mengeluh dan kulihat matanya terpejam, meninggalkan garis kepasrahan saat kugenggam susu-nya dengan telapak tanganku. Sip, pikiranku mulai bergerak cepat dalam kondisi setengah sadar. mmhh..

Kakak, Pancurkan Air Manimu Di Dalam Mulutku

Related videos