Seperti pagi ini dalam perjalanan ke Malang, menuju ke kantor cabang. Bokep Thailand “Kamu kelihatan gugup,” ujar Bu Astrid tenang, menatapku dengan pandangan penuh. Itu dari Bu Astrid. “Ohhhh! Saya akan tutup mulut. Jam tujuh malam kurang sedikit, sehabis mandi, dan mengenakan t-shirt, teleponku bergetar. Paham?” ujar Bu Astrid tegas.Aku terdiam sejenak. Tapi ada benda yang mulai terasa mekar di selangkanganku. Pesangon yang tak seberapa jumlahnya pasti tak akan bertahan lama.Selama seminggu penuh aku menyibukkan diri dengan iklan lowongan pekerjaan di koran dan mendatangi berbagai macam perusahaan untuk mencari kerja. Kuberi ia bonus gigitan-gigitan kecil di puting dan sekujur susunya. Setelah 3 jam menunggu, perutku mulas. Dan selanjutnya, aku menutup mulut rapat-rapat. Kita cuma berdua di kamar yang romantis ini. Ya ampun! Aku menindihnya, menyerang susunya sekali lagi dan membuat Astrid menggelinjang liar di tempat tidur itu. Bawa aku ke ranjang itu. Yang jelas aku tak pernah berani menatapnya dari balik spion.Pagi ini aku mengantar Bu Astrid ke bandara Juanda.
