Dia meneruskan langkahnya mencari gadis yang tadi menuntunnya ke situ. Bokeb Akan tetapi selama ini keberaniannya selalu ciut karena merasa khawatir kalau-kalau apa yang ada di balik tembok tua itu benar-benar diluar kemampuan atau diluar dari segala yang ia bayangkan.Lama kelamaan Jarwo merasakan orang-orang di sekitarnya turut merasakan perasaan gugupnya itu. Tatapan mata wanita di depannya itu bagaikan sorot mata seekor burung dari dalam sangkar. Bagian pantat yang telanjang milik si gadis terpampang dengan jelas dengan dua bukit yang padat bagaikan altar persembahan buat para dewa. Dr.Jarwo tidak menerima pendapat yang menghakimi para maniak seks sebagai individu-individu yang tidak mampu mengontrol dirinya. Jarwo hampir saja menyambut uluran tangan itu dengan tangannya hendak menggenggam namun terhenti karena sadar bahwa gadis itu meminta bayaran. Sempat pula tercium aroma khas yang biasanya berasal dari pakaian dalam yang belum dicuci.




















