Kedua pahanya terasa keras menjepit kepala aku, sembari memekikan erangan.“Pak! Bokep Family Ku tekan kemaluan kuat-kuat di kemaluannya sembari menyemburkan sperma hangat di kemaluannya.“Sayaang !”, erangku.Kemudian dengan badan yang dilumuri keringat birahi kami berdua berpelukan, dan berciuman. Kalau pergi pun dia sekemudian duduk di belakang.Malam itu sepulang aku pergi berbelanja dengan dia, hujan deras sekali dan kita harus berlari kehujanan untuk menurunkan barang dari mobil. Di usianya yang masih muda dia harus menghidupkan keluarganya dan adik-adiknya. Isak tangisnya terus-menerus sampai akhirnya kami berdua tertidur berpelukan.Jam tiga pagi malam yang sama aku terbangun menatap badan Lena yang terkulai, kubisikan kata-kata cinta di telinganya.“Lena aku mencintaimu dan ingin menikahimu”.Kucium bibirnya, belum lagi kering air matanya kucium leher dan dadanya, ternyata aku terangsang lagi. aku jadi sering pergi bareng untuk belanja kebutuhan sehari-hari sekaligus membelikan pakaian yang pantas untuknya, tetapi Lena tetap menjaga kesopanan dan menjaga jarak antara seorang pembantu dan majikannya.




















