Kukendarai mobil di bawah sinar mentari yang cerah sampai mataku terbakar, dari sinar mentari dan dari air mata. Bokep Tobrut “Kamu boleh berkata sesukamu, aku tidak peduli. Tak dapat kupercaya pendengaranku akan kata-kata hina yang keluar dari mulut manis istriku. Mungkin jika aku lebih dari seorang pria, atau setidaknya lebih dari seorang pria yang tega.Aku akan melakukan sesuatu daripada hanya berdiri saja di sini. Semakin mendekat ke pintu kudengar suara, kucoba mencermati pendengaranku dan mencoba untuk mendengarkannya dengan seksama. Kupacu mobilku secepatnya agar segera sampai di rumah dan mungkin aku akan mendapatkan kenikmatan siang hari sebelum kami pergi keluar. Aku tidak bisa hidup tanpa kamu!” Dia memandang tajam ke arahku. Dengan marah kuteriakkan padanya agar menjauh dari istriku dan mengusirnya keluar dari rumahku. Tak kulakukan apa pun, selain hanya melihat.
