Prima melepaskan kuluman dan isapannya. “Boleh,” sahutku sambil tersenyum,
“Asalkan sikapmu ceria lagi seperti dulu.”
“Iya Bunda…iya…” Prima mengangguk- angguk. Bokep Twitter Kedua rumah kosku itu pun kuserahkan pengelolaannya terhadap Dayu. Tapi tahukah ia betapa degdegannya aku ketika ia benar-benar sudah merebahkan diri di sampingku ? Saya…saya ingin menyayangi Bunda lebih daripada sayangnya anak kepada ibunya.” Aku tersenyum. Apakah ia merasa makin terobsesi olehku sejak melihatku cuma bercelana dalam saja pada waktu mau memberikan tanda bukti pengiriman paket dari Mama itu ? Dan ia memang tertegun agak lama di dekat bedku. Terimakasih,” ia mengangguk lalu menunduk lagi. Tapi awas…jangan sampai ada yang lihat. Bukan perkawinan berpersoalan seperti waktu menjadi istri Yadi dahulu. Lalu duduk sambil menatapku… memandang dari ujung kaki sampai kepalaku.




















