Erangan dan lenguhan Dewi berubah menjadi jeritan histeris penuh birahi yang meledak-ledak.“Oohh..! Pasti yang lain-lain juga berpakaian seperti itu.Apakah aku akan dilayani keempat wanita itu sekaligus? Bokeb “Udah nafsu nih ye”, lanjutnya menggoda. Sebentar lagi pasti giliranku.” Rupanya ia mengobrol dengan Mei dan Yen lewat telepon.Rasa bangga menjalari kepalaku mendengar ucapan Dewi itu. Keduanya bergayut di bahuku dengan buah dada mereka yang montok kenyal itu menempel di lengan kiri dan kananku. Sejak itu kedua wanita Cina yang cantik dan bahenol ini menjadi partner seksku. Mimpi apa aku semalam? Lalu nanti berlima sama aku dan Mei kalau sudah memungkinkan”, kata Yen.“Gimana baiknya?”, tanyaku. Dan benar dugaanku, di ruang tengah telah menunggu Yen, Dewi dan Fenny, ketiga-tiganya hanya mengenakan celana dalam dan BH kecil. Yang berambut pendek namanya Fenny, seusiaku, 29 tahun.”
“Kapan ketemunya”, kataku tak sabar.“Haha..” tawanya renyah.
