Kubuka mulutku, dan mulai kucoba memasukkan batang kemaluannya, saat itu rasanya tidak ada ruang yang kosong lagi di rongga mulutku. Rasa ngeriku memuncak seraya aku pun berteriak..“Jangan dong.. Film Porno “Yeee…kan sudah saya bilang, si Fadly baru dateng nanti malem, tenang aja cuma ada kita kok sekarang disini”Kami pun memunguti pakaian kami yang berceceran. Aku kini betul-betul telanjang bulat, baru kali ini aku seperti ini di tempat kerjaku. ”Hihi…saya juga puas banget kok Pak” balas Eva sambil tersenyum lembut.Agaknya ini saatnya aku harus segera cabut dari situ sebelum ketahuan mereka. Hal ini sudah biasa bagiku dan tidak menjadi sesuatu yang istimewa sehingga aku cuma menyahut kecil saat satu-demi satu rekan-rekanku pamitan mau pulang duluan. Entah kenapa ia sangat menyukai bercumbu denganku, aku merasakan di dalam mulutnya masih tersimpan cairan kewanitaanku, kujilat habis cairanku sendiri dari dalam mulutnya, terkadang ia kembali mencumbui leherku dengan penuh nafsu.Saat itu keringat kami telah bercucuran, aku dapat merasakan aroma tubuhnya yang jantan itu.




















