Pak Martin pun naik dan bertanya.“Enak, Et?”“Lumayan, Pak”.Tanpa bertanya lagi langsung Pak Martin mencium mulutku dgn ganasnya, begitupun aqu melayaninya dgn nafsu sembari salah satu tanganku mengelus-elus kemaluan yg perkasa itu. Bokep Tante Kita yg perempuan-perempuan masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek. Wah, kalian capek ya, habis main volley”. Langsung kujawab,“Ok-ok aja, Pak.”.Sesaat Pak Martin pergi, aqu di rumahnya sendirian dan aqu jalan-jalan sampai ke ruang makan dan dapurnya. Emm.., Majalah jorok”.Kemudian dia tertawa, “Oh, yg itu, toh. Itu dulu oleh-oleh dari kawan saya saat dia ke Eropa”.Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Martin menawarkan aqu untuk melihat-lihat koleksi bacaannya.Lalu dia menawarkan diri, “Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk”.Aqupun langsung beranjak ke sana. Rupanya dia sudah betul-betul terbius nafsu dan tak ingat lagi akan kehormatannya sebagai Seorang Guru.




















