“Ananda!” dengan senyum manis dia menerima uluran tanganku. Boleh nggak kita gabung duduknya?” tanya Dina sambil tersenyum. Bokeb “Ananda masih pingin ngobrol dengan Adiet nih bolehkan?” rajuknya manja. “Boleh-boleh… Lagian aku sendirian kok” sahuntuku meyakinkan. Aku hanya tersenyum mendengar Dina mengatakan itu. “Diet, sejak awal perkenalan di cafetaria, hatiku sempat berdetak entah kenapa” terangnya kemudian. Dalam hati sempat aku bertanya, apakah yang telah di ceritakan Ananda kepada kedua orang tuanya tentang diriku. “Sudah malam nih, ntar Papa dan Mama kamu gelisah menunggumu” terangku lagi. Cerita Sex – Dengan ramah aku tersenyum kepada Ananda, sambil menyodorkan tanganku. Menjelang setengah sebelas, aku menyudahi penampilan malam itu lewat lagu”Cinta Sejati” Milik ari lasso. “Sudah malam nih, ntar Papa dan Mama kamu gelisah menunggumu” terangku lagi. “Baiklah kalau menurut kamu begitu” jawab Ananda kemudian. “Diet, kalaupun banyak cowok yang mengejar-ngejar aku, aku punya hak juga khan buat menolak?” tanyanya lagi. Eh”jawabku gugup. “Tangan atau, kamu yang terpesona oleh kecantikannya” sindir Dina.




















