Sementara desis FM stereonya makin keras terdengar, “Ssst…, uuhh…, uhh…, ssst”.Dengan dibantu jari telunjuk, aku pegang clitorisnya yang kebetulan agak panjang dan kupilin nakal. Bokep SMA Kali ini yang bekerja lidahku. Maklum lampunya tidak dimatikan dan terang lagi. Penisku yang sudah tegang tampak jelas menonjol dari balik celanaku. Aku pikir dia akan melepaskan tanganku, eh.. Rupanya dia menikmati betul air maniku. Rupanya dia klimaks juga. Yah tahu sendiri kan tanganku yang dia pegang. Dan tentu saja halus. Padahal usianya belum sampai 30 th, hampir sebaya aku.Kini tanganku sudah hilang di dalam rok kerjanya, mengusap-usap pangkal pahanya. Lalu kuusap-usap dengan cinta kasih jari tengahnya. Belum sempat berkata banyak, jari telunjuk tangan satunya diletakkan di depan bibir sambil, “psst…”, dan kata dia, “Hari ini dia ke bini tuanya…”. Maklum dia masih keturunan Chinesse. Matanya sebentar-sebentar terpejam, sebentar kemudian terbuka lebar.Sisa air yang dia keluarkan tadi menimbulkan irama yang teratur seirama dengan goyangan pantatku.




















