Kedua tanganku menutup dada dan selangkangan. Aku duduk mepet ke Pak Hamid. Bokep India Bukankah tubuhku yang paling sensitif telah dinikmati Pak Hamid ? Padahal bisa saja memaksa dan memperkosaku.Kesadaranku mulai pulih, emosiku mereda. Bukankah tubuhku yang paling sensitif telah dinikmati Pak Hamid ? Kemudian tanganku menyusup dalam celana renangnya. Bukankah bagian dari kehormatanku telah dijamah Pak Hamid ? husss….. Tapi itu bukan salah suamiku. Hanya ada dua bangku panjang dan meja kayu di tempat itu. Puncak kenikmatan telah aku rasakan.Lemas sekujur tubuhku, aku ingin dipeluk erat, aku ingin ada sebuah benda yang masih tertinggal dalam vaginaku untuk mengganjal sisa denyutan yang masih terasa. Ternyata isinya melebihi kewajaran tarip seorang dokter umum.Hari berlalu, ketika suatu malam saat aku akan mengunci kamar praktek, dihadapanku telah berdiri Pak Hamid.“Dokter, apakah masih ada waktu untuk periksa saya ? Aku mendorong badannya, dan aku menangis. Kemudian terasa sebuah benda digeser-geser dalam vaginaku. Ada perasaan merinding.Tanpa terasa kegiatan menyelam menjadi kegiatan rutin. Aku telah merasakan denyut
