Luzia masih menikmati permainan bibirnya dan Rysh, ia menukar ludah dan menggigit pelan bagian bawah bibir Rysh. Dengan sekuat tenaga, Luzia menarik tangannya, ia sampai menangis dan tangannya terasa sakit. XNXX Bokep Aku ingin pergi, ini sangat menyiksa!”“Berbicaralah dengan lembut,” ujar Rysh. Satu telunjuk sudah dimasukkan, Luzia bisa merasakan kenikmatan yang berbeda saat Rysh memaju mundurkan jarinya.“Ingin lagi?” tanya Rysh.“Eum ” Luzia mengangguk, ia bisa merasakan Rysh menambah satu jari untuk masuk ke dalam sana, rasanya semakin nikmat dan menggoda.“Ingin lagi?” tanya Rysh.“Ya lebih dalam,” ujar Luzia, ia bahkan melebarkan pahanya sedikit, memberi ruang agar tangan Rysh leluasa bergerak.Rysh terus bermain, ia menyeringai saat merasakan cairan yang keluar dari kewanitaan Luzia. Darah menetes dari luka di tangannya, sprei putih sudah ternoda dan mengeluarkan bau amis.“Bajingan!” maki Luzia, “BAJINGAN!” teriaknya lagi. Begitu pas, dengan dua payudara berukuran sedang dan puting berwarna merah muda. Pasungan pada tubuhnya tak mudah dilepas, kunci juga pasti hanya ada di tangan Rysh.




















