“Iya… ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Evi yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih,
“Berangkat sekarang Bu?”“Baik Pak,” Bu Evi memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya. “Emang punya suami Bu Evi seperti apa?” tanyaku. Bokeb Soalnya aku punya istri, Bu Evi pun punya suami.Hotel itu cuma hotel sederhana. Ini kan perkenalan aja dulu” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Evi yang terasa hangat dan berlendir…Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik,
“Duh Pak… aku jadi kepengen nih…. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku tapi tampak indah di mataku, seperti payudara gadis belasan tahun. Entah kenapa, suasana sunyi itu membuatku tiba-tiba iseng memegang tangan Bu Evi.“Bisa dua jam kita menunggu di sini, Bu.”
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku,
“Sabar aja Pak, dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”Aku terdiam, tapi tidak dengan tanganku.




















