Ueenaakk..“Warnetnya mau tutup Mas!”, tiba tiba seorang wanita berkata di depanku.Alangkah kagetnya diriku. Bokep Twitter Suaminya berlayar dan hanya pulang tiap enam bulan sekali. Perlahan-lahan aku buka kancing celana dan menyisihkan celana dalamnya kebawah. Hidup sendirian memang asyik, tanpa beban dan pikiran. Tapi sial, entah angin dari mana, warnet tersebut penuh sesak, tak ada tempat untukku. Hidup sendirian memang asyik, tanpa beban dan pikiran. Setelah hampir setengah jam, aku baru dapat memelototi empat gambar porno. Tak ada wanita yang bermasker air maniku lagi, aku merindukannya. Ternyata warnet itu tidak buka 24 jam. Aku berusaha secepat mungkin merapikan celanaku untuk secepatnya pergi dari tempat itu. Mungkin ada pembaca wanita yang bisa mengobati rinduku? Kudengar suara rolling door yang ditutupnya. Darah serasa berkumpul di ujung kontolku, tubuhku kaku-kaku. mengenai wajah Rini.“Aargghh.., hangat Maas, asyik”, kata Rini sambil mengusap meratakan air maniku di wajahnya, persis seperti dia memakai masker kecantikan.
