Terima kasih kawan, berkat kamu, aku bisa meluapkan unek-unekku.Sejak dijauhi Siti, aku sering murung, aku biasanya melampiaskannya di tempat prostitusi, jika lagi bokek, biasanya aku cuma beronani sambil nonton bokep di kost ku.Aku terus menyoroti wajah Minoru yang cantik itu, lembut pancaran wajahnya yang imut itu. Vidio Porno Minoru menggeleng-geleng,“Minoru mau pulang…”, katanya, dia seperti ketakutan.“Tapi, saya belum keluar…”, kataku.Minoru kemudian menangis, dia ingin segera menyelesaikannya tanpa aku harus berejakulasi di dalam memeknya.“Lain kali Minoru temani lagi… Minoru tidak bisa kemalaman…”, pintanya dengan wajah memelas. Aku yakin dia juga ingin cepat-cepat menyudahi ini.Sedari tadi dia juga memandangi jam dinding, mungkin dia khawatir akan pulang kemalaman. Beberapa pelanggan memang memandangi kami, tapi tak heran, di sini memang ada beberapa pelanggan yang juga sering minum-minum dan berpesta.Beberapa lama, bir mulai habis, rokok LA kami pun sudah habis tiga bungkus.










