Mending lu nurut aja, kita nggak bakal bunuh elu tahu. Bokeb “Alaaah…sok tahu lu. Apalagi, lelaki di atas memegangi sebelah payudaranya dengan kedua telapak tangannya, lalu menyedot-nyedot putingnya sekuat tenaga sambil lidahnya menyentil- nyentil puting di dalam mulutnya itu. Angkat kaki lu, ngangkang!” lanjut lelaki satunya sambil mulai menarik paha kanan Maudy ke atas. Beda jauh dari yang pernah dirasakannya ketika sekali jemari Gilang pernah ‘tersesat’ ke balik celdamnya.Meski menolak penghinaan itu, tubuh Maudy tak bisa berbohong. Dia udah ditunggu bos nih,” sahut temannya. Tatanan rambutnya mendukung penampilan seksi itu. “Gimana kita percaya kalau lu nggak mau buktiin.Gue kasih tahu ya…kalau lu ternyata masih perawan, mungkin bisa gue pertimbangkan untuk nggak jadi memperkosa lu!” Maudy terisak. Bersamaan dengan itu, Maudy merasa bibir kemaluannya dikuakkan lalu didorong ke atas. “MMffff…mmmfff…nggghhh….” Maudy nyaris kehabisan napas. Penis lelaki itu menyentuh hidungnya yang mancung. “Mas yang biasanya kemana?” lanjut gadis periang itu, begitu duduk di kursi tengah, di belakang lelaki tadi yang kini duduk




















