yaa….beres Pak…” hanya itulah kata kata yang bisa kuucapkan, antara menanggapi ucapan Pak Toni dan sodokan Iwan. Kuminta Iwan mengambilkan tas Eigner-ku, tanpa menghentikan sodokannya dia meraihnya dan memberikan padaku, segera kuambil hp, ternyata benar dugaanku, Pak Toni.“halo sayang” sapanya dari seberang sana
“ya sayang…..” jawabku karena dia juga memulai dengan kata yang sama. Bokep Japan Tentu saja menyenangkan Pak Toni karena bisa duduk disampingku.Setelah sajian makan malam (waktu itu pesawat masih menyajikan makan pada penerbangannya, tidak seperti sekarang yang hanya sekedar kue dan aqua) dan lampu mulai redup, kurasakan tangan Pak Toni mulai menggerayang di pahaku, apalagi istrinya seperti mulai terlelap. ”seharian penuh ?” tanyaku, kukira cuma nemanin malam saja. Aku lebih nyaman kalau bercinta dalam keadaan telanjang tapi dia tak mengijinkanku melepas pakaian.Dengan pakaian berantakan, akupun mengimbangi permainannya, kami berdua bergerak liar seakan berkejaran dengan setan birahi. “….siap Boss, ntar aku kabari begitu sampai….daaaag sayang” kataku mengakhiri pembicaraan, takut aku tak tahan lagi menahan kenikmatan yang tengah melanda.Meja itu bergoyang




















