Workplace Sinta Body Montok Pantat Semok dengan isu korporat. Bokep Thailand Plus: rite of passage karakter, humor kering pas. Minus: jargon niche. Buat kamu yang ambis. Yuk nonton.
Namun aku seperti tidak tega mengutarakan perasaan itu. Ketika saya bertanya tentang teh itu, Jenny menjawab bahwa teh itu diambilnya dari sebuah hotel kecil tempat ia menagih hutang. “Kamu cantik sekali Von.” bisiknya lagi saat saya menelentangkan diri di ranjang. Semula saya merasa sedih. Kepala saya terangkat-angkat dari ranjang, paha saya menghimpit kepala Jenny. Sambil hanya mengenakan kaos oblong dan celana dalam, ia mondar mandir di situ. Tapi jika kantor-kantor kecil seperti kantor saya ini telat membayar tagihan, mereka akan melakukan hal-hal yang diluar perikemanusiaan. Namun begitu saya masuk ke kamarnya, semuanya terasa berbeda. Saya sempat heran, orang macam apa sebenarnya teman saya ini. Aku melihat Jenny membawa nampan berisi sarapan pagi ke dekat ranjang dan mempersilakanku makan. “Belum pernah ya?” bisiknya menggoda, “Tapi enak kan?”
Saya mengangguk lemah sambil berusaha tersenyum. Sampai-sampai vagina saya terasa gatal dan mengeluarkan cairannya.
