Aku terkulai dan takjub betapa penisku berdenyut kurang lebih 15 kali dan menyemburkan mani banyaak sekali.“Aku harus berbaring dulu Mas, biar manimu melekat di wajahku dan tidak meleleh”, kata Rini sambil berbaring.“Sini Mas, puasin aku dong”, katanya memelas.“Tentu saja Rin”, jawabku bersemangat.Langsung kusingkap roknya ke atas, tampak celana dalamnya berwarna merah berenda, sexy sekali. Bulu halus membayang diantara celana dalam yang transparan karena basah. Bokep Cina Enak sekali, tangannya lembut membelai kontolku.“Saya perlu air mani Mas untuk masker wajah, boleh ya..?”, katanya lagi.“Iya”, aku tak bisa menjawab karena rasa nikmat pertama kali dikocok wanita.Kini si Rini berubah posisi. Usapanku makin cepat dan keras, tanpa sadar berubah menjadi sebuah kocokan.Kocok-kocok terus aku mendesah ahh.., hemm.. Kubuat ia mengangkang. Kutanya tetangga kanan-kirinya tentang latar belakang Rini. Namun aku pindah tugas ke kota lain, tak kutemui Rini lagi. Dua jariku masuk ke dalam goa nikmat yang sudah penuh lendir.




















