Teriakan-teriakannya makin kencang. Bokep Jilbab/Hijab Hahaha.”“Apa!? Enak saja! Mungkin Mas Lesmana di bagian IT yang guantengnya minta ampun. Pak Ramses melihat Umi diam saja, lalu dia menggerakkan paksa kepala Umi maju-mundur menyepong ereksinya. Pak Ramses melihat Umi diam saja, lalu dia menggerakkan paksa kepala Umi maju-mundur menyepong ereksinya. Hm, tapi di gedung sebelah mungkin ada orang tuh. Dasar lonte!”Tanpa menunggu jawaban dari Umi, Pak Ramses berdiri dan membawa Umi yang masih tertoblos anunya, bergerak mendekat ke jendela. Mendingan kau jualan puki di jalan sana!”“Ampun Paakkk…” pinta Umi memelas.“Huh!” Pak Ramses melepas cengkeramannya dengan sentakan, mendorong kepala Umi. Di koridor menuju ruang-ruang kantor, Umi sempat berkaca di satu cermin besar yang menjadi hiasan dinding.Menurutnya penampilannya masih lumayan—walaupun orang lain bakal menganggap rias wajahnya ketebalan untuk seorang petugas cleaning service. “Kau tahu aku lagi bikin laporan untuk rapat tahunan besok pagi?




















