Beberapa saat kami dalam posisi begitu. Mungkin cocok juga aku jadi filsuf, pikirku begitu sadar dari lamunanku.Kulihat jam dinding menunjukkan pukul delapan kurang sepuluh menit. Bokep Barat Kuputar badannya sehingga dia dalam posisi pegang kendali di atas. “Baik Pak nanti saya sampaikan, selamat jalan”.Aku kemudian membereskan bill di front office. Sebentar kemudian dia sudah datang dan minta dipanggilkan taksi. Bukan begitu Mas, bos lagi ada di sini. Kuantar ia sampai di depan gang rumahnya.Ketika beberapa hari kemudian kucari dia di tempat kerjanya, tidak kudapati lagi dirinya. Kini dia yang lebih banyak memainkan peranan. Sekali-sekali ingin juga menikmati kesenangan. Kami berdua bergulingan sambil saling berpelukan dalam keadaan merapat. Sampai di dekat pahaku dia berkata”Tahan sedikit Mas, agak sakit memang”. crek.. Wati yang terimakasih karena, Wati nggak menyangka kamu sungguh hebat. Nanti Dik Anto antar saja ke sana dan bayar bill hotel beliau. Kuterima gagang telepon dan dari seberang Pak Jay berkata”Dik, saya lupa kasih tahu.




















