Dengan berbagai cara dan rayuan, Unang pun telah dapat mengenggam tangan Ira dan memeluknya. Unang di luar dengan nafas memburu melihat ketelanjangan suami istri itu. Bokep Mama Maka ia tinggalkan Ira di rumah itu. “Ooo tidak, Bu?” jawab Unang lagi. “Siang juga, Bu?” jawab Unang. Di kamar yang diperuntukan bagi tamu itu, Ira ia tuntun. Tubuhnya hitam legam dan wajah kerasnya terlihat. “Selamat siang, Pak?” sapa Ira ramah. “Siang juga, Bu?” jawab Unang. Ira duduk dan berbicara dengan Unang panjang lebar tentang keamanan di rumah itu. Karena besar dan luasnya rumah ini maka mereka memakai beberapa orang pembantu dan tukang kebun. Sepasang mata itu milik seorang lelaki yang biasanya bertugas sebagai satpam di rumahnya itu. Meskipun jika keluar rumah Ira selalu pakai pakaian celana panjang, tetap saja kecantikan dan kesintalan nyonya majikannya itu membuat Unang sulit tidur. Dari dulu semenjak mulai bertugas di rumah itu, Unang telah menaruh perhatian terhadap istri majikanya itu. “Ohhh… ndak apa-apa la, Pak?




















