Hari itu Minggu aku masih ingat betul hari itu, aku dan ayahku berburu di sebuah gunung di daerah Jatiluhur tentu saja setelah berburu seharian badan terasa capai dan lemah. Bokep Family “Sialan! Sialan! Aku tertarik padanya karena ia orangnya juga menyukai kegiatan alam bebas, berburu misalnya. “Aahhh…” aku melenguh panjang, badanku semua mengejang. Lagi-lagi ia menyunggingkan senyum manisnya yang menawan. “Entar lagi lah, pijitin dulu badanku,” kataku. “Ihhh… lucu ya kalau sudah lemes, kecil!” ia mengejekku. biar enak nanti mijitnya!” “Wahhh… itu nanti aja deh, nanti malah berdiri lagi,” kataku setengah bercanda. Pacaran kami pada awalnya normal-normal saja, yahhh.. “Habbiss kamu gitukan sih, siapa tahannn…” Ia memakluminya dan agaknya tahu kalau aku baru pertama kalinya. lemes nihh,” kataku.“Udah lahh.. ck.. “Aduh… gimana sih, aku nanggung nihh… loyo kamu.” Aku sudah tidak bisa berkata lagi, dengan agak sewot ia berdiri.




















