Vagina ngilu, karena baru dimasuki batang penis suami yg besar. Mengigit gemas bibir vaginaku. Bokep HD Panik? Rasanya asin gurih, penis itu terasa lembut kenyal di mulutku. “Saya tetap saja begini, tuan. Selesai semua pekerjaan, aku melihat Kak Edo baru saja menyelesaikan makannya.“Minum kopi?” tanyaku.Bapak biasa minum kopi di sore hari begini, kalau ada di rumah. Kenikmatan yg bertubi-tubi, bahkan rasa sakitnya pun nikmat.Penis yg terkulai itu masih nampak besar, jauh lebih besar daripada punya Bapak. Bagaimana aku dapat memanggilnya sebagai kekasih, walaupun kini aku mencintainya dengan seluruh tubuh dan jiwaku?“Aku cinta padamu,” Kak Edo duduk di tepi ranjangnya. Ia terus bangkit berdiri. Aku merasa seperti kena setrum, tdk bisa menahan erangan nikmat.Aku membenamkan wajahku di permukaan ranjang yg basah. Kak Edo tersenyum, mengangguk.“Tambah telor setengah matang?” Sempurna.Aku bergegas mempersiapkan semuanya. Menancap.“Tuan… ayo… puaskan dirimu…” aku ingin Kak Edo menikmatiku.Aku mengeraskan otot di sekitar vaginaku, berusaha mencengkram penis itu.Tuanku menjadi semakin cepat, lendir basah membuat vaginaku licin dan batang lelaki itu




















