Mba Yola kemudian ke ruangan dalam, mungkin ke dapur.Sebab kudengar suara gelas berdenting. Hari itu tak terjadi apa apa. Bokep Montok Dielusnya pelan pelan.Sekujur tubuhku sedikit bergetar. Pengadilannya gimana?” Lama tak ada balasan.Sore baru dibalas,”Aku lagi sakit. Kamu kok pinter sih masss.. Jelas susah sebab saya pakai jeans. Eemmphh..mmass.. Kukecup lembut bibirnya. Leher Mba Yola sedikit bergerak. Kecupan kecupan ringan dan saling tersenyum masih menghiasi ruangan teve. Kasihan Mba Yola , jatuh sakit sebab memikirkan kasus ini. Lalu kukecup lagi dan kualirkan pelan pelan es sirup yang sudah kusimpan di mulutku dari tadi.Matanya makin melebar. Celana jeansku sudah turun sampai mata kaki. Great, pikirku. Geliat tubuh Mba Yola makin menjadi. Semoga bukan Mba Yola yang sedang ada masalah. Beberapa kali kami tertawa bersama.Terus terang saya merasa keadaan ini seperti saat berduaan dengan pacar.




















