Jantungku semakin gemuruh,sementara darahku mengelegak menahan berahi,nafasku memburu tertahan.Winda kemudian membuka celana dalamnya,mataku makin melotot melihat kemaluanya yg menggunduk dan sedikit berbulu halus,pahanya cukup besar untuk seorang anak,putih dan mulus. Umurku waktu itu 25 tahun, karena tempat tinggalku jauh dari rumah. Bokep Cina “ katanya mencium tanganku.“ Ya sayang, hati2 dijalan “ balasku sambil tersenyum, wajah Winda nampak memerah mendengar sebutan “sayang” dariku yg tidak biasanya.Lalu aku merengkuh pundaknya menggandengnya keluar, sambil jongkok aku kembali berbisik ditelinganya “ Om pengen kamu hati2, jangan ngelamun ya sayang, gih sono berangkat !“ Ia nampak senang dan menganguk, lalu berjalan keluar dan berbalik menengok lagi sambil tersenyum. Namun aku berusaha menahan diri…menanti tindakan winda selanjutnya.Winda muali mengelus2 kemaluanku dengan nafas tertahan2,sehingga kemaluanku semakin besar dan keras…nampak Winda tak lagi mampu mengontrol dirinya,ia membuka celna dalamnya dan menggosok2 kemaluanya dengan tangan kirinya,sementara tangan kanannya mengocok2 kemaluanku tak beraturan,mungkin dia belum terbiasa atau gugup dengan apa yg diperbuatnya…lendir2 kemaluanku mulai berleleran ditangan anak SMA kencur itu…badanku




















