Ia mendekatkan wajahnya ke arahku..“Mirza, aku tahu aku lebih tua darimu. Bokep indo hot Mbak sendiri?” tanyaku, sedikit gugup.“Nggak. Kalau hujan, pasti lampu mati. Ia juga kadang menatapku sekilas, dan melempar senyum kecil, yang menurutku teramat hangat itu. Mbak sendiri?” tanyaku, sedikit gugup.“Nggak. Namu, meski Mbak Marissa tak ada lagi, bila hari menjelang hujan, penisku selalu berdiri, dan bisa kubayangkan aroma tubuh dan gelinjang gelora mbak yang cantik dan seksi itu.,,,,,,,,,,,,,,, Mbak Marissa membalasanya. Rambutnya lurus panjang. Dan tak perlu menunggu sore, ia kembali siangnya, sekitar pukul 10 dan menyerangku lagi di minggu pagi itu. Kali ini, ia dalam balutan tank-top lain yang sangat seksi- dan setelah kuperhatikan lama–, tanpa beha, dengan rok longgar yang menurutku teramat pendek. Entah kenapa aku jadi ketakutan. Sering diam-diam aku menatapnya dari kejauhan manakala ia bekerja di taman kecil kebun di depan rumahnya.




















