Menjentikkan jemarinya memanggil saat aku tergopoh-gopoh memungut rokok mahalku sambil menggerutu. “Kalian berdua. Link Bokep “Chie..”
“Aku sayang kamu, Ray.”Kuterlentangkan tubuhnya, kuciumi buah dadanya yang telanjang, menikmati gesekan kemaluan kami yang beradu. Jay berpaling, menatap pandanganku. “Chie, sudahlah.”
“Ray, Papa udah nggak ada.”
Kuusap belakang kepalanya, menekan tengkuknya, berusaha melegakannya. Menjentikkan jemarinya memanggil saat aku tergopoh-gopoh memungut rokok mahalku sambil menggerutu. Itu menyakitkan.Jay menunggu di ruang tamu. Jay menolehkan kepalanya ke arah mobil. Jay terlihat diam, matanya masih terpejam. Sibuk mendoktrin gadis-gadis tentang kenikmatan free-sex. Si pemburu gadis-gadis perawan. Chie, sederhana dalam gemerlap, gadis penuh pesona.RAY, dan JAY.Chie… We love you.Kasih, pengorbanan dan kesabaran cinta, keinginan dan ego manusia cinta sejati, cinta dan kasih yang berpelukan.TAMAT Yang lebih suka minum es dengan murahan daripada minuman-minuman mahal yang tersedia di kafe-kafe. “Cukup segitu?” tanya Jayu lagi. Jay menolehkan kepalanya ke arah mobil.
