Setelah selesai, pelan pelan tubuhku lunglai, lemas. Bokep Mama “Berbagi apaan pak”. buluku lebih terlihat jelas karena CD ku sudah basah karena cairan meqiku yang sudah banjir. Aku terpaksa berjinjit karena batang itu terasa seolah membelah meqiku karena besarnya. Didepan pintu keluar geding parkir, agak menyamping sehingga tidak mengganggu arus keluar masuk kendaraan, ada sebuah mobil menunggu. Setelah aku meletakkan pting gelas kotor ditempatnya, aku membuka lipatan tissue itu, ada tulisan, “Din, kasi tau dong no hp kamu, boleh ya”. Aku tunggu kamu di lobi hotel ya”. “Napa om…”, belum selesai aku menjawab, kurasakan bibirnya sudah menyentuh leherku, terus menyusur ke pipiku. Dan sampailah aku kepuncak. “Om sering ya bawa abg”, tanyaku sambil tersenyum. “Kenikmatan”. Satu tangannya mencengkeram lenganku dan satunya menekan dadaku. Seterusnya dengan dua jarinya membuka bibir meqiku, aku makin terangsang dan aku merasakan makin banyak keluar cairan dari meqiku.
