Anda akan mendapatkan anak ketiga”, kata dokter itu riang. Link Bokep Biasalah, sambil nonton, sambil makan pisang, hehehe. ohhhh. Aku benar-benar bingung. Dia mendukung kehamilanku saja sudah sangat membahagiakanku.Aku menjadi bahagia dengan kehamilan ini. Suamiku mendengus kaget juga.“Dik, aaa…paaaa yang kaulakukan?” kata suamiku gagap. Akhirnya tidak begitu lama, Indun pamit pulang. Aku menatap Indun dengan wajah seramah mungkin. Untuk melakukan test saja aku sangat takut. Dengan berseloroh, dia pernah bilang kalau sebenarnya dia sama saja sudah poligami, karena dia punya dua lubang yang sama-sama hotnya untuk dimasuki.Ucapan itu ada benarnya, karena mulutku sudah hampir menyerupai vagina, baik dalam mengulum maupun dalam menyedot. Dengan gugup, Indun juga menaikkan celananya dan duduk ketakutan di rerumputan. “Hai Ndun, kok kamu jarang main ke rumah?” tanyaku. Penis itu masih setengah berdiri, dan berkilat basah oleh cairan kami berdua.




















