Gua menggenjot memek Vinca secepat yang gua bisa. “Aku bukan cewek kayak yang om pikir.” Jawab Vinca ketus sambil berjalan kearah pintu. Bokep Thailand Stop….. Jangan lama lama main sama tu lonte pi. Udah om bantu biaya papa kamu, sekarang om bantu muasin hasrat kamu.” Kata gua dan terus menjilati klitorisnya. Sekarang dientot malah mendesah kaya lonte.” Jawab gua. “Entot Vinca terus om…ahhh….Vinca udah ga tahan.”racau Vinca ga karuan. Vinca hanya tertunduk saja. Please. “Kya!” pekik Vinca kaget dengan gerakan gua yang tiba tiba. “Vinca jijik om. Kamu ikutin saja kata dokter.” Kata gua sambil menepuk pundak Vinca. Gerakan Vinca semakin lama semakin cepat dan ga jadi ga kuasa untuk terus menggoda dia. Wajah Nana juga memerah karena kekurangan oksigen. Nana adalah istri yang sempurna untuk gua yang hyper seks. Jatah untuk lu udah abis! “Kamu mau ini kan?” kata gua sambil menampar dan mengolesi wajah sangenya dengan ludah di kontol gua.




















