Rupanya ia menyadari kalau aku memperhatikan tangan Roni yang mengalungi pinggang Stella. “Gitu aja marah, udah, kita ngobrol lagi, jangan tersinggung.” Bujuknya sambil mengelus-elus rambut Stella. Sex Bokep Ben menyusul beber-apa saat kemudian, dan vaginaku benar-benar banjir. Aku tersenyum bangga, namun tidak lama, karena aku langsung menjerit kecil saat kurasakan sapuan lidah di bibir vaginaku. Agam menyodok lagi, kali ini penisnya sudah sepenuhnya masuk, aku mulai terbiasa, dan ia pun langsung menggenjot dan menyodok-nyodok. Entah siapa yang mulai, banyak yang menyindir Stella.“Stell… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Adi bercanda.“Siapa berani, ha?” tantang Stella bercanda juga. Aku agak canggung dan kaget menerimanya, tapi kemudian aku mulai mengulumnya dan mempe-rmainkan lidahku menjelajahi barang Rio.Ia mendesah-desah keenakan sambil merem-melek. “Lo berdua mau bantu, nggak? Percuma aku menjerit-jerit, akhir-nya aku pasrah. Awal kisah Sebut saja namaku Lila, umurku 16 tahun, kelas 2 SMA.
