Kuciumi apapun yang ada di wajahnya. Vidio Sex Putingnya berwarna coklat, tapi kulitnya mulus, aku melihat ke bawah. Tapi cuma T-Shirtnya saja. Kurang lebih setelah dua bulan lamanya aku pun sudah bisa menggunakan ilmu hipnotis. “Denok, denok, denok”, kataku. Aku dorong selaput daranya hingga robeklah dia. Ia menubrukku di sofa. “Denok berlutut, ayo hadap sini!”, kataku. Lagi pula aku sudah horni. Ia mengejang hebat sambil mengempit kepalaku beberapa saat. Aku membetulkan branya, lalu aku memakai celanaku lagi. “Aden…!”, panggilnya. Mbak Ratih menjawab, “iya”. “Denok, denok, denok”, kataku. “Kemarin aku koq bisa ada di kamar ya?”,tanyanya. Kenyal sekali. Mbak Ratih langsung masuk ke kamar, ganti baju, dan mandi. Aku bisa lihat tetek mbak Ratih naik turun dengan goyangan perlahan pun, woohhh, impianku selama ini akhirnya terkabul juga. Sekarang mbak tidur saja!”, kataku.
