Tiba-tiba tirai tersibak. Lalu aku berbaring di tempat tidur. Bokep Korea Sekonyong-konyong tangan Suster Vika memegang kemaluanku cukup kencang. Ih, benar! Menyadari aku yang terus melotot memandangi payudaranya, Suster Mimi membuka tali pengikat bra-nya. Tangannya membukai satu-persatu kancing baju perawat yang dikenakannya, sehingga ia tinggal memakai bra dan celana dalamnya. Jadi tidak terasa, tahu-tahu jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Nggak laki-laki, nggak perempuan, semuanya. Aku sedikit khawatir kalau-kalau klimaksku itu tertunda lagi.Akan tetapi kali ini, kelihatannya Suster Vika tidak mau membuatku kecewa. Puting susunya pun tak ketinggalan kujamah. Ia langsung meloncat turun dari atas tempat tidur dan menutup tirai kembali.Suster Mimi yang berwajah manis, meskipun tidak secantik Suster Vika, sekarang gantian menjilati seluruh permukaan batang kemaluanku. Uh, untung saja, tampaknya dia tidak mengetahuinya. Batang kemaluanku masuk keluar dengan nikmatnya di dalam lubang kemaluannya yang berdenyut-denyut dan bertambah basah itu. Kali ini mulut Suster Mimi yang tak kalah ganasnya dengan Suster Vika, mulai menyedot-nyedot kemaluanku.
