Dengan
kasar ia menyingkirkan kemejaku dan melemparkannya ke
lantai. Aku langsung menyetujuinya tanpa berpikiran
apa-apa. Bokep Jilbab/Hijab Kuturuti dan kupegangi masing-masing payudaraku,
sementara Pak Gatot sedikit maju dan meletakkan
kontolnya persis di antara sepasang bukit kenyalku. Sekilas kulihat mata Pak
Gatot terbelalak dengan keagresifanku ini. Mungkin ia nggak
berpengalaman Pak, kataku. Aku makin bersemangat dan mulai mengocok kontol Pak
Gatot dengan dua tangan, naik turun dan tambah lama
tambah cepat. Sejak kecil aku rajin berolahraga, seperti senam-senam
sendiri di kamar dan sering sekali membantu ibuku
beres-beres rumah sehingga tubuhku terlihat kencang dan
padat.Namun aku tipe cewek yang konservatif, jarang memakai
pakaian yang ketat, dan memakai kacamata minus satu,
rambut aku kuncir di belakang, sehingga tampaknya tidak
terlalu banyak cowok yang mendekatiku. Penantian hampir dua tahun
tidak sia-sia katanya. Tiba-tiba saja
aku menjerit cukup keras dan liar. Aku makin bersemangat dan mulai mengocok kontol Pak
Gatot dengan dua tangan, naik turun dan tambah lama
tambah cepat. eh..,” reaksiku benar-benar seperti anak
kecil yang kebingungan.“Nggak usah malu-malu, Bapak yakin kamu pasti pengen
lihat kontol Bapak ini kan,” ujarnya lagi menggoda.
