“Memangnya kamu sudah kenal, Zainal?”, tanyanya. Bokep Barat “Zainal, katamu kamu belum pernah punya pacar, benarkah?”, tanyanya yg langsung kujawab dengan anggukan sambil meniup kopi panasku agar agak dingin. “Kamu sudah makan Zainal? “Kenapa nggak mikir aku saja?”, tanyanya dengan senyum genit. “Aku duarius Mbak, bukan serius lagi”, kataku ngotot yg hanya dibalas dengan senyumannya. “Pingin tahu rasanya?”, tanyanya dengan senyum menggoda dan menuju ke arahku. Berbaring nyaman, tubuh Indah mulai bergoyang seirama dengan gerakanku. Terkejut oleh ucapannya yg panjang dan mengagetkan aku hanya mengucapkan “Terima kasih banyak, Mbak”. “Dia yg kedua, tapi aku juga cuma istri keduanya, istri pertamanya ada di Jakarta dan mungkin tak tahu mengenai aku. “Buat apa dipikir sekarang, kan masih besok?”, tanyanya lagi. Beberapa langkah alternatif untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk muncul dan ikut kucatat.




















