karena pembantu akan pulang pukul 17.00.Sepanjang jalan kami tersenyum dan kami bercerita tentang apa saja. Bokep Cina Kami menyewa sebuah kamar di hotel kecil. Sampai akhirnya, kami sama-sama melemah. Sakit!” bisik Dodi.Aku menyadarinya. Aku mulai menggoyang pinggulku dari bawah. Aku membelai rambut Dodi dengan kasih sayang. Ketika kujamah penisnya, aku yakin, penis itu sudah separoh menembus duburku. Aku ibumu!” hanya itu yang bisa kukatakan.Dodi justru semakin buas dan terus memompaku dari atas tubuhku. Kita harus menjaga keadaan. Aku sudah tak mampu membendung hasratku. Ntar mama jadi mau lagi. Ia mencium kembali bibirku dan mengelus rambutku.“Jangan, Dod… mama risih,” kataku. Aromanya lebih anyir. Salahkah aku mengatakan kepada Dodi kalau aku merindukannya? Aku merasakan nikmat. Nafasku terengah-engah.“Mama cantik sekali…” bisiknya. “Aku ingin menikahimu, sayang…” katanya.Aku diam saja. Aku tahu, Dodi sangat menyayangiku.“Mama harus gugurkan, sayang!” kataku berbisik pula.




















