Mungkin sudah dua tahun semenjak terakhir kali kami naik gunung.Tapi kini yang kulihat bukanlah bentangan alam yang indah. Bokep Ojol Tanganku kujadikan bantal untuk menyangga kepalanya. Cahayanya yang terik mengundang keringat didahi untuk meluncur ke pipiku. Cuaca mulai berubah, awan mendung kini meredupkan cahaya diantara rimbunnya pepohonan yang kami lalui. Tak sempat ia menyelesaikan kalimatnya, cairan kenikmatannya telah menyembur deras di mulutku. Aku mencari akal, kembali menoleh ke kanan dan kiri, mencari tempat berteduh yang lebih aman. kita ga mungkin nerusin pendakian, hari udah mulai gelap. Ahhh.Ahhhh.. Ternyata rumah Reni tidak begitu jauh dari rumahku, hanya berjarak sekitar sepuluh kilometer. desahnya. Kutekan penisku yang sudah basah dengan cairan kenikmatannya. Ahhh.Ahhh. Aku memang sangat kedinginan sekarang. Desahnya. tanyaku. Namun, baju kami yang basah terkena air hujan tak kunjung mengering. Aku khawatir ia keberatan. Aku segera bergegas menuruni tangga menuju ruang makan untuk sarapan. ihhh malu ahh..




















