“Dasar hidung bodoh, masak tidak bisa mencium parfumnya sejak di lift,” umpatku dalam hati. Bokep Montok “Boleh aku merokok?” tanya tanpa menunggu jawaban dariku sudah menyelipkan sebatang rokok di bibir merahnya dan segera menyalakannya. Tp sebelum itu terlaksana, dia langsung turun ke bawah, menarik celana dalam Jockey putih ku, sehingga nongollah k0ntol yg dari tadi tertekan celana dalam. Hot banget, aku sudah tidak tahan lagi, ingin kubalikkan tubuhnya dan gantian untuk menikmati keindahannya tubuhnya. Kubuka kamar hotel, masih tercium bau asap rokok sisa aku merokok tadi siang. “Riko,” balasku menyambut uluran tangannya. Aku masih terbengong menikmati cantiknya wajah dan keseksian tubuhnya, lalu dia menciumi mukaku, aku sudah tidak bisa menahan diri lagi, kutarik tubuhnya sehingga menindih tubuhku, buah dadanya terasa menempel di dadaku. Saat itu musim hujan Desember 2004 di sela gemericik gerimis hujan, aku masih ingat betul tRikolnya 20 karena saat itu ada perayaan Natal yg disiarkan secara sentral oleh seluruh TV. Sopir mobil sewaan nyerocos tak karuan menerangkan seluk
