Gawat kalau ia tahu aku sedang serius mengamati detil kontolnya itu. Jangankan membelikanku mobil, sepeda motor aja Papa enggak bisa. Indo bokep Untung saja lampu di dapur itu bernyala redup. Aku terangsang karena apa? Namun, yang namanya rezeki memang enggak kemana. “Benar Wil?” tanyaku. Mamaku itu memang hebat. Ketika aku sampai di kolam renang mataku langsung menangkap sebuah tontonan cabul. Ia tak merasa ada yang aneh dengan kejadian semalam. Entar aku jadi incest lagi. Hampir tiap hari dia ada di rumah. Aku baru pulang. Lalu disuruhnya Mimi membuka mulutnya lebar-lebar menyambut tumpahan sperma Willy yang deras. Ia sudah menyadari kehadiranku rupanya. Enak banget Will,” katanya dengan suara mendesis. Selama ini kupikir kontolku sudah paling gede. Mendengar cerita si Mimi tentang kontolnya si Willy membuatku penasaran juga.




















